LUWU UTARA – Dalam semangat memperkuat sinergi antar daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Luwu Utara menerima kunjungan kerja (kunker) dari DPRD Kabupaten Luwu Timur, Selasa kemarin (22/4/2025).
Pertemuan berlangsung hangat di ruang kerja Ketua DPRD Luwu Utara, menjadi momen penting dalam proses konsultasi dan penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029.
Rombongan DPRD Luwu Timur dipimpin oleh Sekretaris Komisi III, I Wayan Suparta, SH, didampingi Ir. Alamsyah, ST dan Yusuf Pombatu, SE.
Mereka disambut langsung oleh anggota DPRD Luwu Utara, Andi Abriani dan Aris, serta Sekretaris Dewan (Sekwan) Muh. Yamin.
“Kunjungan ini merupakan bagian dari konsultasi yang sangat penting untuk memastikan bahwa RPJMD 2025–2029 yang disusun benar-benar selaras dengan kebutuhan dan visi pembangunan jangka menengah daerah,” ujar Andi Abriani, Rabu (23/4/2025).
Ia menjelaskan bahwa masa transisi pemerintahan menjadi salah satu fokus pembahasan. Meskipun masa jabatan Bupati sebelumnya, Indah Putri Indriani, sejatinya berakhir di 2026, namun karena pemotongan masa jabatan, periode RPJMD-nya pun mengalami penyesuaian dan berakhir di awal 2025.
“Saat ini, RPJMD 2026–2030 masih dalam tahap penyusunan kerangka oleh Bupati terpilih. Maka dari itu, konsultasi seperti ini menjadi sangat penting sebagai pijakan awal untuk menyusun kebijakan yang berkelanjutan dan terintegrasi,” jelas politisi dari Fraksi Golkar ini.
Andi Abriani juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas daerah. Menurutnya, kunjungan DPRD Luwu Timur bukan hanya sebatas koordinasi teknis, tetapi juga memperkuat hubungan kelembagaan yang berkontribusi terhadap pembangunan kawasan yang saling terhubung.
“Kami menyambut dengan sangat baik kehadiran DPRD Luwu Timur. Kegiatan seperti ini memperkuat integrasi, sinkronisasi, dan sinergi pembangunan antar wilayah. Semoga ke depan, Luwu Utara dan Luwu Timur semakin kompak membangun daerah demi kesejahteraan masyarakat,” tandasnya.
Pertemuan ini menjadi bukti nyata bahwa semangat gotong royong dan komunikasi antarlembaga masih menjadi pilar utama dalam merancang pembangunan yang berkelanjutan dan berdampak nyata bagi rakyat. (*/Ryan)
