PAREPARE – Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bahtiar Baharuddin meresmikan pemanfaatan Jembatan Akbar di Kota Parepare.
Meski proyek itu sempat diresmikan di era Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman (ASS).
Peresmian ulang itu membuat nama ASS terhapus dari prasasti yang terpasang di jembatan.
Peresmian pemanfaatan jembatan yang terletak di Kecamatan Bacukiki Barat itu digelar pada Selasa (9/1).
Proyek yang dulunya diresmikan ASS dengan nama Jembatan Kembar itu, kini berganti nama menjadi Jembatan Akbar.
Dilansir dari Detikcom, Pj Wali Kota Parepare Akbar Ali turut mendampingi Bahtiar saat meresmikan jembatan itu. Peresmian Jembatan Akbar ditandai dengan pengguntingan pita
Di ujung utara jembatan, ada sebuah spanduk bertuliskan sambutan terhadap Bahtiar yang meresmikan pemanfaatan Jembatan Akbar. Spanduk itu terpasang foto Bahtiar dan Akbar Ali.
Sementara di ujung selatan jembatan, terdapat sebuah prasasti yang sudah tertutup dengan cat hitam.
Prasasti proyek tersebut merupakan tanda peresmian jembatan saat Andi Sudirman masih menjabat sebagai gubernur.
Tulisan di prasasti terlihat sulit dibaca namun isi tulisannya masih bisa dideteksi karena hurufnya yang timbul.
Prasasti itu sebelumnya bertuliskan, ‘Pembangunan Jembatan Kembar Kecamatan Bacukiki Barat Kota Parepare Diresmikan Oleh Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman di Parepare 20 Maret 2023’.
Selepas peresmian, Bahtiar enggan berkomentar banyak terkait pergantian nama jembatan tersebut. Dia berdalih perubahan nama Jembatan Kembar menjadi Jembatan Akbar Parepare bukan atas usulannya.
“Nanti aja. Bukan saya (yang usulkan pergantian nama jembatan)” singkat Bahtiar saat ditemui di lokasi, Selasa (9/1/2024).
Namun Bahtiar berharap jembatan itu bisa dimanfaatkan dengan oleh warga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Dia juga mendorong Pemkot Parepare melibatkan swasta untuk membantu pembangunan akses jalan dan jembatan di sejumlah titik wilayah lainnya yang dibutuhkan.
“Kita harus buat skenario alternatif, bagaimana sumber penghasilan kita cukup membangun ini dana termasuk harus memikirkan swastanisasi untuk pembangunan jalan akses yang bisa menambah kemampuan kita dalam mempercepat pelayanan publik,” katanya.
Bahtiar melanjutkan, ada keterbatasan pemerintah dalam membangun daerah.
Namun dia memastikan akan tetap berupaya untuk optimalisasi pembangunan daerah yang lebih cepat dibandingkan sebelumnya.
“Tapi saya pastikan bahwa saya sebagai Pj Gubernur dan Pj Wali Kota sedang mencari cara alternatif metode membangun Sulsel yang tepat dan akselerasinya lebih cepat dibanding waktu waktu sebelumnya,” ucap Bahtiar. (*)