SULSEL – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Selatan menyiapkan pesawat dan kapal untuk mendistribusikan logistik pemilu di empat kabupaten di Sulsel.
Hal ini diungkapkan anggota KPU Sulsel, Marzuki Kadir, Kamis 18 Januari 2024.
Marzuki mengungkapkan ada satu kecamatan di Kabupaten Luwu Utara dianggap sebagai wilayah paling terjauh dengan akses jalan kurang mendukung yakni Kecamatan Seko.
Seko adalah kecamatan terpencil dan terjauh dengan jarak dari ibukota kabupaten Luwu Utara, Masamba, yakni 142 km. Seko menjadi kecamatan terluas, yakni 2.109,19 kilometer persegi.
KPU akan menyewa Pesawat Kargo Perintis memastikan logistik Pemilu dapat tiba tepat waktu di Kecamatan Seko.
“Luwu Utara itu memang Rampi dan Seko. Rampi dan Seko itu biasanya menggunakan pesawat dalam pendistribusian logistik pemilu,” kata Marzuki Kadir.
Salah satu faktor memilih menggunakan pesawat yaitu biaya ojek yang sangat tinggi jika menggunakan jalur darat, terutama dari Rampi ke Seko.
“Biaya ojeknya sangat mahal, mencapai jutaan rupiah sekali naik. Ini tentu akan memberatkan anggaran distribusi logistik,” jelasnya.
Selain masalah biaya, Kadir juga menyebutkan kekhawatiran terkait keamanan logistik pemilu.
“Ada ketakutan bahwa logistik pemilu jatuh atau mengalami masalah jika melalui jalur darat, terutama dengan cuaca yang tidak selalu bersahabat,” tambahnya.
Sebagai solusi, pilihan jalur udara lebih efisien secara biaya dan memberikan jaminan keamanan logistik.
KPU Sulsel berharap dapat mengatasi kendala logistik dan memastikan proses pemilu berlangsung dengan lancar.
Sementara yang menjadi tantangan utama di Pangkep, Selayar, dan Takalar yaitu cuaca buruk.
Pangkep, Selayar, Takalar, sebagai wilayah menjadi perhatian dalam distribusi logistik pemilu 2024.
Tantangan utama yang dihadapi adalah cuaca buruk terutama angin barat yang dapat menghambat proses distribusi menggunakan kapal.
KPU Sulsel merancang strategi untuk mengatasi kendala ini. Pertama menggunakan kapal rakyat dan menambah jalur distribusi.
“Kami memiliki tiga jalur untuk Pangkep, termasuk jalur tengah, jalur barat, dan timur, ini sebagai upaya menghindari masalah cuaca,” tambah Kadir.
KPU Sulsel mengusahakan distribusi logistik minimal 10 hari sebelum masa pencoblosan. Hal ini untuk memastikan logistik tiba tepat waktu dan dapat dikontrol dengan baik.
Kekhawatiran lain terkait penggunaan kapal besar Angkatan Laut (AL) yang tidak dapat merapat ke pulau-pulau kecil.
“Kapal laut besar dapat membawa resiko keamanan logistik, dan kita berusaha menghindari risiko tersebut dengan mengambil langkah-langkah mitigasi,” tegasnya.
Meskipun mempertimbangkan kapal rakyat sebagai pilihan utama, KPU tetap membuka opsi penggunaan kapal besar jika diperlukan.
Keamanan logistik dan ketepatan waktu tetap menjadi fokus utama dalam persiapan distribusi logistik Pemilu 2024 di Sulawesi Selatan.
“Proses pendistribusian logistik pemilu nantinya akan dikawal oleh polisi dan Bawaslu,” tandasnya. (*)