JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) Indonesia meraih dua penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) berkat penulisan Mushaf Nusantara.
Penghargaan tersebut diberikan dalam kategori jumlah kaligrafer terbanyak yang menulis Al-Qur’an secara serentak dalam waktu 10 jam, serta untuk Mushaf dengan corak iluminasi terbanyak.
Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Senior Manager MURI, Triyono, kepada Menteri Agama Nasaruddin Umar di acara penutupan penulisan Mushaf Nusantara yang berlangsung di Auditorium HM Rasyidi, Kemenag RI, Jakarta, Rabu (19/3/2025) kemarin.
“Rekor ini kami anggap sangat layak dicatat. Selain itu, Mushaf Nusantara ini memiliki keunikan tersendiri, yakni penggunaan ornamen dari 38 provinsi, dengan total 106 motif corak Nusantara. Ini adalah rekor yang berbeda,” ujar Triyono.
Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan bahwa penghargaan ini menunjukkan semakin banyaknya kaligrafer Indonesia yang kualitas tulisannya kini memenuhi standar nasional bahkan internasional.
Beberapa kaligrafer yang terlibat merupakan juara dari 14 kejuaraan kaligrafi tingkat internasional yang digelar hampir setiap tahun.
“Penulisan Mushaf Nusantara ini juga menjadi momentum kebangkitan tradisi menulis mushaf secara manual, yang dulu sempat tergeser oleh mesin cetak dan teknologi digital,” kata Menag Nasaruddin.
Ia berharap Mushaf Nusantara ini akan menjadi titik tolak bagi lahirnya mushaf-mushaf baru yang juga mencerminkan keragaman budaya Indonesia.
Menag juga mengungkapkan bahwa Mushaf Nusantara akan direproduksi untuk dijadikan cenderamata bagi tamu-tamu internasional. “Ini adalah yang pertama di Indonesia. Kami akan reproduksi dan memberikannya sebagai hadiah kepada tamu-tamu luar negeri,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Lembaga Kaligrafi Al-Qur’an (Lemka) yang juga inisiator penulisan Mushaf Nusantara berharap, program ini bisa menginspirasi penulisan mushaf khas daerah atau provinsi lain di Indonesia, sehingga semakin banyak corak mushaf yang menggambarkan keanekaragaman budaya Nusantara.
Penulisan Mushaf Nusantara merupakan bagian dari rangkaian peringatan ulang tahun ke-40 Lemka, yang bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Bimas Islam Kemenag RI.