DAERAH

Kapolres Luwu Utara Gagas Dialog Inklusif, Wujudkan Sinergi Lintas Sektor Pasca Pilkada

×

Kapolres Luwu Utara Gagas Dialog Inklusif, Wujudkan Sinergi Lintas Sektor Pasca Pilkada

Sebarkan artikel ini

LUWU UTARA – Dalam semangat membangun Luwu Utara yang aman, inklusif, dan bermartabat, Kapolres Luwu Utara, AKBP Nugraha Pamungkas, S.IK., M.H., menginisiasi dialog terbuka bertema “Membangun Sinergi dan Kolaborasi untuk Luwu Utara yang Inklusif”.

Kegiatan yang digelar di Warkop Dg. Azis, Jl. Jend. Ahmad Yani, Kelurahan Kappuna, Kecamatan Masamba ini menjadi magnet kolaborasi lintas sektor di tengah dinamika sosial pasca-Pilkada.

Dialog ini tak sekadar forum diskusi, melainkan ajang memperkuat simpul komunikasi antara aparat penegak hukum dan masyarakat.

Hadir dalam acara tersebut para pemangku kepentingan strategis daerah: dari Kepala Kesbangpol, Dinas Sosial, Dinas P3AP2KB, hingga tokoh masyarakat, aktivis hukum, organisasi kepemudaan, dan serikat buruh.

Isu-isu krusial seperti maraknya penyalahgunaan narkotika, kekerasan terhadap anak, dan merosotnya kohesi sosial mengemuka dalam diskusi.

Kapolres Nugraha memandang dialog ini sebagai langkah awal untuk menyatukan persepsi dan strategi guna menghadapi berbagai tantangan sosial yang semakin kompleks.

“Keberhasilan menciptakan keamanan dan ketertiban bukan hanya tugas kepolisian, tapi tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat,” tegas Kapolres dalam sambutannya.

Tokoh pemuda Rival Pasau menyoroti pentingnya menjadikan keberagaman sebagai kekuatan, bukan sumber perpecahan. Ia juga menekankan perlunya peningkatan partisipasi generasi muda dalam pembangunan daerah.

Sementara itu, Direktur LBH To Makkawaru, Taufik bin Rusdin, menyampaikan kekhawatirannya terhadap meningkatnya kasus kekerasan terhadap anak dan penyebaran narkotika. Ia mendorong adanya edukasi berkelanjutan dan sinergi konkret antarinstansi.

Senada dengan itu, Mukhtar Guntur Kilat dari Konfederasi Serikat Nasional menekankan pentingnya pendekatan humanis dalam menyikapi isu sosial.

“Dialog terbuka harus menjadi pendekatan utama, bukan hanya penegakan hukum semata,” ujarnya.

Menanggapi berbagai pandangan tersebut, Kapolres Nugraha mengapresiasi keterlibatan semua pihak dan menyatakan komitmennya untuk menindaklanjuti masukan yang disampaikan.

Ia juga menyinggung tantangan geografis Luwu Utara yang berada di jalur strategis Trans Sulawesi, menjadikannya rentan terhadap peredaran narkoba.

Dialog ini menjadi tonggak awal dalam membangun ruang kolaborasi yang sehat antara aparat dan masyarakat. Hadirnya berbagai tokoh strategis dalam forum ini menjadi bukti bahwa sinergi multisektor adalah kunci menjawab persoalan sosial secara komprehensif.

Dengan semangat kebersamaan dan kolaborasi, Luwu Utara diyakini mampu menjadi contoh daerah yang harmonis, adaptif terhadap perubahan, serta siap menyongsong Indonesia Emas 2045.