SULSEL – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengungkap realisasi investasi di Sulsel mencapai 113 persen selama tahun 2023.
Realisasi tersebut setara dengan Rp 16,451 triliun dan melampaui target nasional.
“Realisasi investasi tahun 2023, mencapai Rp 16,451 triliun. Realisasi itu mencapai 113 persen dari target nasional sebesar Rp 14,555 triliun,” ujar Pelaksana harian (Plh) Kepala DPMPTSP Sulsel Idham Kadir dilansir dari Detiksulsel, Minggu 4 Januari 2024.
Idham mengatakan jumlah realisasi tersebut meningkat dari pencapaian investasi di tahun 2022. Dia menyebut realisasi di tahun 2022 sebesar Rp 14,258 triliun.
“Realisasi investasi tahun 2023 meningkat daripada realisasi investasi tahun 2022, yang nilainya Rp 14,258 triliun,” ucapnya
Dia menyebut pencapaian realisasi investasi Sulsel tahun 2023 ini berkat kerjasama yang baik dari berbagai pihak. Utamanya DPMPTSP di seluruh kabupaten/kota.
“Pencapaian ini juga berkat kerja keras DPMPTSP di kabupaten dan kota yang terus mempercepat dan mempermudah proses perizinan bagi para pelaku usaha di daerah masing-masing,” ungkapnya.
Idham menjelaskan investasi Sulsel sebesar Rp 16,451 triliun terdiri dari Penanam Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
Dia menyebut PMDN Sulsel memang lebih besar jumlahnya dibanding PMA.
“Realisasi investasi itu terdiri dari Penanaman Modal Asing sebesar Rp 4,983 triliun dan Penanaman Modal Dalam Negeri sebesar Rp 11,468 triliun,” bebernya.
Dia juga menyebut realisasi investasi itu berhasil menyerap 19.186 orang tenaga kerja. 217 orang diantaranya merupakan tenaga kerja asing (TKA).
“Dari total investasi sepanjang tahun 2023 itu, telah menyerap 19.186 orang tenaga kerja. Terdiri dari 18.969 orang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan 217 Tenaga Kerja Asing,” tuturnya.
Idham menjelaskan realisasi investasi Sulsel itu didominasi oleh sektor pertambangan sebesar 18,01 persen atau setara dengan Rp 2,963 triliun.
Selanjutnya kelompok sektor industri logam sebesar Rp 17,58 persen, transportasi sebesar 12,52 persen, perumahan dan perkantoran 9,95 persen, serta perdagangan dan reparasi sebesar 9,48 persen.
“Berdasarkan sektor, realisasi investasi tahun 2023, diantaranya pertambangan Rp 2,963 triliun. Industri logam dasar, barang logam, bukan mesin Rp 2,891. Transportasi, gudang, dan telekomunikasi Rp 2,059 triliun. Perumahan, K.I, dan perkantoran Rp 1,636 Triliun. Perdagangan dan reparasi Rp 1,560 triliun,” jelasnya.
Dia mengatakan, Kota Makassar merupakan daerah yang memiliki realisasi investasi terbesar yang diikuti oleh Kabupaten Luwu, Luwu Timur, Bantaeng, dan Maros.
Selain itu, Idham juga menyebut setidaknya ada 5 negara yang paling banyak menanamkan modalnya untuk berinvestasi di Sulsel.
“Berdasarkan lokasi, top 5 realisasi investasi tahun 2023, yakni Kota Makassar Rp 5,891 triliun, Kabupaten Luwu Rp 2,570 triliun, Kabupaten Luwu Timur Rp 2,229 triliun, Kabupaten Bantaeng Rp 1,266 triliun, dan Kabupaten Maros Rp 897 Miliar,” ujarnya.
“(Sementara) untuk top 5 negara asal penanaman modal, yakni Kanada Rp 1,907 triliun, Tiongkok Rp 1,148 triliun, Australia Rp 924 miliar, Singapore Rp 418 miliar, dan Malaysia Rp 178 miliar,” pungkasnya. (*)