PALOPO – Untuk memastikan keberhasilan petani kakao, Bidang Perkebunan Dispertanakbun Kota Palopo terus berkomitmen melaksanakan sosialisasi penyuluhan dan konservasi lahan secara intensif.
Kepala Bidang Perkebunan Dispertanakbun Palopo, Buana Rahman, mengungkapkan pentingnya pendampingan kepada petani dalam mengantisipasi serangan hama yang dapat merugikan hasil panen.
Dalam sosialisasi yang digelar pada Rabu (26/3/2025), Buana Rahman menjelaskan bahwa salah satu tujuan utama dari kegiatan tersebut adalah untuk membantu petani mengatasi serangan hama yang dapat mengancam produksi kakao.
Ia juga menyoroti luas lahan kakao produktif di Palopo yang mencapai 5.300 hektar, dengan tingkat keberhasilan panen sekitar 2 ton per hektar per musim.
“Hama seperti Penggerek Buah Kakao (PBK), serta penyakit jamur dan busuk buah yang rentan terjadi di musim hujan, menjadi perhatian kami. Pengendalian hama ini sangat krusial untuk menjaga kualitas dan kuantitas hasil panen,” ujar Buana Rahman.
Dispertanakbun Palopo tidak hanya memberikan pelatihan pada masa penanaman, tetapi juga mendampingi petani dalam perawatan, panen, hingga pasca panen.
Buana Rahman menambahkan bahwa panen kakao di Palopo biasanya berlangsung setiap bulan November, yang menjadi waktu puncak hasil yang melimpah.
“Sebagai salah satu komoditi ekspor unggulan, kakao di Palopo masih menjanjikan, terutama dengan harga yang masih tinggi, mencapai Rp150 ribu per kilogram. Kualitas kakao yang terjaga dengan baik akan sangat menentukan kesejahteraan petani,” pungkas Buana Rahman.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan petani kakao di Palopo semakin siap menghadapi tantangan dan dapat meningkatkan hasil pertaniannya, yang pada gilirannya akan berkontribusi pada kesejahteraan ekonomi mereka. (*)
