DAERAH

Antisipasi Cuaca Ekstrem, Pemkot Makassar Tetapkan Siswa Belajar Daring

×

Antisipasi Cuaca Ekstrem, Pemkot Makassar Tetapkan Siswa Belajar Daring

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi. (Foto:net)

MAKASSAR – Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) menetapkan siswa belajar daring untuk mengantisipasi cuaca ekstrem.

Kebijakan belajar daring tersebut akan berlangsung selama tiga hari.

“Kan ada peringatan dari BMKG itu yang disampaikan pak wali siap siaga terhadap cuaca selama 3 hari. Proses pembelajarannya tentu secara daring kalau memang kondisi sekolah tidak memungkinkan,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar Muhyiddin dilansir dari detikSulsel, Minggu 14 Januari 2024.

Kebijakan itu berlaku sejak tanggal 15 hingga 16 Januari berdasarkan surat edaran yang diteken Kadisdik Makassar Muhyidin bernomor: 0205/Edar/I/2024 yang ditujukan kepada kepala sekolah PAUD, SD, SMP di Makassar.

Baca juga:  Bupati Lutim Pimpin Cek Kesiapan HJL dan HPRL

Setiap kepala sekolah diminta untuk memantau kondisi sekolah selama peringatan cuaca ekstrem.

“Kalau memang sekolahnya tidak memungkinkan maka umumkan kepada semua kelas untuk orang tua untuk belajar daring,” kata Muhyiddin.

Muhyiddin menegaskan edaran tersebut bukan untuk meliburkan sekolah di Makassar.

Imbauan itu sifatnya untuk mengantisipasi terhambatnya proses belajar mengajar saat terjadi hujan deras, terutama pada sekolah yang rawan banjir.

“Tidak ada libur tetap ada proses belajar mengajar berjalan. Persoalan belajar daring kan sudah terbiasa bukan hal baru,” bebernya.

Para guru dan orang tua diharapkan untuk mempersiapkan proses belajar daring bagi siswa.

Baca juga:  Hadapi Cuaca Ekstrem, Dandim 1403 Palopo Cek Perlengkapan

Disdik Makassar juga meminta pihak sekolah diminta untuk melaporkan perkembangan kondisi lingkungan sekolah.

“Laporan secara tertulis kondisi terkini kondisi lingkungan sekolah kepada Dinas Pendidikan Kota Makassar yang akan digunakan sebagai bahan evaluasi,” jelasnya.

Muhyiddin juga menekankan agar kegiatan belajar mengajar tidak melakukan kegiatan belajar di luar ruangan. Hal itu dilakukan demi keselamatan peserta didik.

“Dinas pendidikan segera membuat posko dan tim tanggap cuaca ekstrem untuk memantau kondisi sekolah-sekolah di Kota Makassar, dan melaporkan kepada wali kota,” tuturnya. (*)