PALOPO – Kabar menggembirakan datang dari Kota Palopo! Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perkebunan (Dispertanakbun) Kota Palopo memastikan bahwa sapi lokal di wilayah ini bebas dari ancaman penyakit mulut dan kuku (PMK).
Pernyataan ini disampaikan langsung oleh pihak Dispertanakbun setelah melakukan serangkaian langkah pengawasan dan pencegahan yang intensif, sebagai upaya memastikan hewan kurban tahun ini aman dan sehat.
Sempat terjadi kekhawatiran awal tahun lalu, tepatnya Januari 2025, ketika puluhan sapi di kawasan Lapangan Tembak Kodim 1403 Palopo, Kelurahan Balandai, Kecamatan Bara, menunjukkan gejala mirip PMK.
Namun, Dispertanakbun Palopo bergerak cepat dengan memberi multivitamin dan pemantauan ketat terhadap ternak-ternak di sekitar lokasi.
“Alhamdulillah, saat ini sapi lokal di Kota Palopo nihil dari PMK. Meski demikian, kewaspadaan tetap kami tingkatkan, terutama setelah ada laporan dari peternak di Padang Lambe mengenai gejala serupa,” ujar pejabat Dispertanakbun, Jumat (30/5/2025).
Ia menegaskan bahwa untuk memastikan kondisi kesehatan ternak, pemeriksaan laboratorium tetap menjadi prosedur standar terhadap sapi yang dilaporkan menunjukkan gejala mencurigakan.
Sebagai bentuk pencegahan lebih lanjut, Pemkot Palopo memperketat arus masuk ternak dari luar daerah. Setiap hewan wajib dilengkapi dengan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari daerah asal sebelum masuk ke Palopo.
Pengawasan ini semakin diperkuat menjelang momen Idul Adha. Tim dari Dispertanakbun kini rutin menyisir titik-titik penjualan hewan kurban di kota untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh.
“Kami juga mengimbau kepada peternak agar segera mengisolasi hewan yang menunjukkan gejala PMK di kandang yang bersih dan kering, guna mencegah penyebaran,” tambahnya.
Dispertanakbun juga menegaskan bahwa PMK bukanlah penyakit zoonosis—tidak menular ke manusia. Namun, tulang dan kulit dari hewan yang terinfeksi tidak diperbolehkan untuk diperjualbelikan, demi menjaga keamanan pangan masyarakat.
“Daging hewan yang terkena PMK sebenarnya masih aman dikonsumsi asal dimasak dengan benar. Tapi prinsip kehati-hatian dan pengawasan tetap kami kedepankan,” pungkasnya.
Dengan langkah-langkah sigap dan pengawasan ketat dari Pemkot Palopo, masyarakat kini bisa lebih tenang dalam memilih dan mengonsumsi hewan kurban. Idul Adha di Palopo Aman, sehat, dan berkah.