DAERAH

Klarifikasi PT. BMS: Tak Ada Pungli dan 70 Persen Pelamar Yang Lulus Berasal dari Luwu

×

Klarifikasi PT. BMS: Tak Ada Pungli dan 70 Persen Pelamar Yang Lulus Berasal dari Luwu

Sebarkan artikel ini
Lokasi PT Bumi Mineral Sulawesi

LUWU — Manajemen PT. Bumi Mineral Sulawesi (PT. BMS) akhirnya memberikan penjelasan resmi terkait berbagai kabar yang beredar dan aksi demonstrasi yang terjadi pada Sabtu, 25 Oktober 2025, di perempatan Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu.

Dalam keterangan resminya, pihak perusahaan menyampaikan bahwa seluruh proses rekrutmen dan kebijakan internal PT. BMS berjalan sesuai aturan.

Mereka menegaskan tidak ada pungutan liar atau diskriminasi terhadap pelamar, termasuk pelamar dari wilayah lokal.

Manajemen menjelaskan bahwa pengurangan tenaga kerja konstruksi dilakukan karena pembangunan Pabrik 2 RKEF hampir selesai, dengan progres mencapai 99 persen.

“Penutupan proyek dilakukan secara resmi pada 23 Oktober lalu. Acara itu dihadiri seluruh karyawan dan diisi dengan dialog serta makan bersama,” jelas pihak manajemen.

Selain itu, karyawan konstruksi yang terdampak efisiensi diberikan kesempatan untuk mengikuti seleksi menjadi karyawan operasional dan maintenance di pabrik baru tersebut.

Pihak PT. BMS juga menegaskan komitmen mereka terhadap tenaga kerja lokal. Berdasarkan data dari mitra perekrutan, lebih dari 70 persen pelamar yang lulus berasal dari Kabupaten Luwu. Angka itu belum termasuk warga Luwu yang kini berdomisili di luar daerah.

Terkait isu adanya pungutan biaya atau percaloan dalam proses rekrutmen, PT. BMS menegaskan hal itu tidak benar.

“PT. BMS tidak pernah memungut biaya apa pun, baik untuk transportasi, akomodasi, maupun tes rekrutmen,” tegas pihak perusahaan.

Menanggapi pernyataan Kepala Desa Padang Kalua, Umi yang menyebut adanya dugaan calo, pihak Humas PT. BMS telah melakukan penelusuran langsung. Hasilnya, tidak ditemukan bukti adanya keterlibatan karyawan perusahaan.

“Dari pengakuan korban, peristiwa itu terjadi pada awal 2024 dan tidak berkaitan dengan proses rekrutmen yang sedang berlangsung saat ini,” jelas tim Humas BMS.

Manajemen juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap pihak yang mengatasnamakan PT. BMS demi keuntungan pribadi.

“Perusahaan tidak bertanggung jawab atas kerugian siapa pun akibat penipuan yang menggunakan nama PT. BMS,” tegas manajemen.

Sebagai penutup, PT. BMS menyampaikan harapan agar Pabrik RKEF segera beroperasi penuh sehingga dapat mendorong ekonomi lokal dan menjadi simbol kemajuan industri di Kabupaten Luwu.