POLITIK

DPRD Sulsel Desak Polisi Bertindak: Andi Syafiuddin Minta Jamin Keamanan Mahasiswa Luwu Raya di Makassar

×

DPRD Sulsel Desak Polisi Bertindak: Andi Syafiuddin Minta Jamin Keamanan Mahasiswa Luwu Raya di Makassar

Sebarkan artikel ini
H. Andi Syafiuddin Patahuddin, S.T

MAKASSAR – Legislator DPRD Provinsi Sulawesi Selatan asal Luwu Raya, H. Andi Syafiuddin Patahuddin, S.T., menyuarakan keprihatinan mendalam atas insiden yang terjadi di beberapa kampus di Kota Makassar belakangan ini.

Aksi brutal yang dilakukan oleh sekelompok orang tak dikenal (OTK) bertopeng dan bersenjata tajam menimbulkan keresahan dan mengganggu ketenteraman dunia pendidikan.

Dalam pernyataannya, Jumat (26/07), Andi Syafiuddin mengecam keras tindakan kekerasan tersebut dan menyerukan kepada seluruh mahasiswa, khususnya dari Luwu Raya yang tergabung dalam organisasi IPMIL RAYA agar tetap tenang dan tidak terpancing provokasi oleh pihak-pihak yang ingin memecah belah.

“Situasi saat ini menuntut kita untuk tetap menjaga akal sehat dan rasa persaudaraan. Mahasiswa Luwu Raya harus menjadi teladan dalam menyikapi situasi penuh ketegangan ini dengan kepala dingin. Jangan terprovokasi oleh ajakan-ajakan yang menjurus pada kekerasan,” ungkap legislator dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.

Andi Syafiuddin menegaskan pentingnya solidaritas antarmahasiswa di Sulawesi Selatan untuk bersama-sama menjaga kondusivitas, membangun iklim akademik yang sehat, dan menolak segala bentuk adu domba yang hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu.

Lebih lanjut, ia mendesak aparat penegak hukum untuk segera mengusut tuntas kasus ini dan menangkap para pelaku aksi teror sebelum memakan korban.

“Saya minta pihak kepolisian bergerak cepat. Pastikan keamanan bagi seluruh mahasiswa, terutama mahasiswa Luwu Raya yang kini merasa terancam. Jangan tunggu ada korban jiwa. Kita ingin Sulsel, khususnya dunia kampus, menjadi tempat yang aman bagi semua anak bangsa yang sedang menuntut ilmu,” tegasnya.

Ia juga menyoroti pentingnya perlindungan terhadap mahasiswa yang datang dari daerah, seperti Luwu Raya untuk menimba ilmu dan membangun masa depan, agar tidak menjadi korban dalam konflik yang bukan mereka ciptakan.

“Mereka datang ke Makassar untuk belajar, bukan untuk berkonflik. Jangan sampai mereka menjadi korban atas persoalan yang tidak mereka pahami. Ini bukan hanya soal keamanan, tapi juga soal keadilan dan kemanusiaan,” tutupnya penuh harap.