JAKARTA – Suasana haru dan penuh kebanggaan menyelimuti Istana Negara, Kamis (20/2/2025), saat Presiden RI Prabowo Subianto memimpin pelantikan serentak kepala daerah terpilih dari seluruh Indonesia.
Namun, di balik gemerlap prosesi kenegaraan, sebuah momen penuh kepedulian terjadi tatkala Bupati Luwu Utara, Andi Abdullah Rahim, menjabat tangan Presiden dan langsung menyampaikan kondisi darurat yang tengah dihadapi daerahnya.
“Kabupaten Luwu Utara sampai saat ini masih tergenang banjir, Pak Presiden. Kami sangat membutuhkan bantuan dari pusat untuk menangani ini,” ujar Andi Rahim, memanfaatkan detik-detik pertemuan singkat namun krusial itu.
Presiden Prabowo merespons cepat dan tanggap. Ia langsung bertanya, “Apa yang harus kita lakukan?” Begitu mendengar pemaparan singkat dari Bupati Andi Rahim, sang Presiden memberikan instruksi lugas dan tegas: “Sungainya harus dikeru”.
Tanpa ragu, Bupati Luwu Utara menyatakan komitmennya. “Siap, Pak Presiden, sungainya harus dikeruk, kami siap menindaklanjuti arahan Bapak,”.
Pernyataan tegas dari Presiden Prabowo itu menjadi secercah harapan bagi ribuan warga Luwu Utara yang terdampak banjir dalam beberapa pekan terakhir.
Pemerintah daerah kini tengah menyiapkan langkah-langkah percepatan untuk bersinergi dengan pemerintah pusat dalam menangani bencana banjir, termasuk pengerukan sungai yang menjadi titik krusial genangan air.
Momen itu menjadi simbol kuat bahwa di balik seremonial kenegaraan, suara rakyat tetap bisa disuarakan dan didengar langsung oleh pemimpin tertinggi negeri.
